KHASIAT SIWAK
Banyak hadist yang menyatakan keutamaan
siwak, terutama dalam beribadah. Dalam satu hadist disebutkan, “Senantiasalah
kalian mempergunakan siwak karena dalam bersiwak itu terdapat 24 derajat, yang
salah satu derajat itu menyebut keridhaan Tuhan dan ditingkatkan pahala
shalatnya menjadi 77 kali lipat”.
Memang bersiwak masih ada perbedaan
pendapat dari para ulama, apakah sama pahala bersikat gigi dengan bersiwak?
Sebagian ada yang berpendapat tidak sama
sebab bersiwak itubernilai ibadah yang tidak tergantikan dengan sikat gigi.
Maka dari itu bersiwak bernilai ibadah.
Dalam sabda Rasulullah disebutkan ”Empat hal yang menjadi sunnah para Rasul
adalah berkhitan, bersiwak, memakai
wewangian, dan menikah”.
Dan khasiat siwak itu sendiri yaitu :
1.
Semakin
majunya ilmu pengetahuan muncullah pasta gigi yang berbahan zat kimia, namun
demikian tidak lantas dengan pasta gigi tidak akan timbul masalah. Misalnya bau
mulut tidak segar, gusi berdarah, dan lain-lain terlebih jika masih ada yang
bersarang di sela-sela gigi.
Berbeda
dengan siwak, sebuah penelitian
menunjukkan bahwa siwak mempunyai zat anti bakteri yang mampu mengurangi jumlah
bakteri di dalam mulut. Sehingga gigi sehat dan tidak mudah berlubang.
2.
Siwak
mengandung banyak mineral diantaranya : Natrium Klorida, Kalium, Sodium
Bikarbonat, dan kalsium Oksida yang berfungsi membersihkan gigi. Selain mineral
siwak juga mengandung trimetil amine, klorida, fluoride, dan silika.
3.
Pada
siwak terdapat enzim yang dapat mencegah penyakit gusi.
Siwak
dapat menggunakan kayu Zaitun, dan pohon Araq. Karena kayutersebut dapat
mengharumkan mulut. Bau harum dan rasanya yang enak timbul dari minyak alamiah
yang berjumlah 1% dari seluruh komposisi
yang dikandungnya. Dan dari penelitian pula bahwa siwak berasal dari pohon Salvadore Persica yang tumbuh disekitar
kota Mekah dan Timur Tengah.
Jadi
apa salahnya sekarang kita mencoba untuk
bersiwak,,, J sekarang juga sudah banyak yang dijual di
toko-toko Indonesia. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba,, ;-)
(sumber : Majalah
Hidayah edisi 58)
Posting Komentar